PustakaDunia.com

Analisa Prospek Usaha Bengkel Motor

Analisa Prospek Usaha Bengkel Motor - Dalam melakukan analisis prospek usaha digunakan General Electric (GE) model. GE model ini merupakan salah satu alat pendekatan analisis yang telah umum digunakan dalam melakukan analisis. Sasaran yang tepat untuk ditetapkan bagi sebuah unit bisnis strategis tak dapat ditetapkan semata-mata berdasarkan pada kedudukannya dalam matriks pertumbuhan pasar saja. Jika faktor-faktor tambahan dimasukkan, matriks portfolio multi faktor yang semula dirintis oleh General Electric dapat digunakan.

Setiap perusahaan dinilai berdasarkan dua variabel utama yaitu Daya Tarik Industri dan kekuatan Industri . Perusahaan akan berhasil apabila mereka mengembangkan diri dalam industri yang menarik dan memiliki kombinasi  kekuatan industri yang diperlukan untuk keberhasilan industri. Jika salah satu variabel atau lainnya tidak ada, kegiatan usaha tidak akan berhasil dengan baik. Tak ada sebuah perusahaan pun yang kuat beroperasi dalam sebuah industri yang tidak menarik maupun sebuah perusahaan lemah yang beroperasi dalam industri yang menarik akan dapat menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya

Daya Tarik Usaha Bengkel Motor

  1. Ukuran pasar keseluruhan menunjukkan keadaan atau gambaran penawaran dan permintaan yang terdapat pada sektor usaha bengkel motor. Ukuran pasar pada sektor bengkel motor memiliki nilai sebesar 0.6 dengan rating 3. Hal ini menunjukkan ukuran pasar memiliki daya tarik industri  cukup baik.
  2. Pertumbuhan pasar bengkel motor menunjukkan nilai 0,8. Hal ini menunjukkan pertumbuhan pasar bengkel motor masih akan terus bertumbuh dan menjadikan daya tarik tersendiri bagi calon calon pemain lama dan calon  pemain baru. Hal ini juga dapat terlihat karena pertumbuhan penjualan kendaraan motor setiap tahunnya mengalami pertumbuhan sehingga kebutuhan akan perawatan dan perbaikan sebagai faktor pemeliharaan tetap ada.
  3. Tingkat keuntungan rata rata sektor usaha bengkel motor menunjukkan nilai 0,4., yang berarti bahwa sektor ini masih memberikan tingkat keuntungan yang masih menjanjikan bagi pemain bengkel.
  4. Kebutuhan SDM-Mekanik bengkel motor menunjukkan hasil 0,6. Yang artinya bahwa untuk memasuki sektor usaha bengkel motor ini pemain dituntut untuk dapat menyediakan SDM / mekanik yang handal sebagai ujung tombak dalam usaha ini.
  5. Intensitas Persaingan menunjukkan nilai 0,2, yang artinya meski Intensitas persaingan sektor usaha bengkel motor cukup tinggi akan tetapi persaingan bengkel motor masih didasarkan pada kemampuan mekanik, sehingga persaingan lebih mengarah pada keahlian dan pelayanan bengkel motor tersebut.
  6. Kebutuhan teknologi menunjukkan nilai 2 yang artinya bahwa faktor teknologi pada bengkel motor berpengaruh kecil dikarenakan kendaraan motor yang digunakan kebanyakan umumnya menggunakan kapasitas mesin dibawah 200cc.
  7. Faktor Inflasi menunjukkan nilai 0,05, yang artinya bahwa sektor usaha bengkel terpengaruh imbas inflasi terutama pada pengadaan suku cadang yang berasal dari import.
  8. Dampak lingkungan menunjukkan angka 0,05 yang berarti sektor usaha bengkel motor ini memiliki dampak terhadap lingkungan sekitarnya terutama mengenai dampak kebisingan yang dihasilkan, limbah.

Kekuatan Usaha Bengkel Motor

  1. Pangsa Pasar menunjukkan nilai 0,3, yang berarti bahwa pangsa pasar sektor usaha bengkel motor masih memiliki pasar yang belum terlayani dengan maksimal terutama didaerah daerah.
  2. SDM – Mekanik  menunjukkan nilai 0,75, yan berarti bahwa sektor usaha bengkel motor ini memiliki kekuatan industri yang bersifat “mutlak” dari sisi SDM / Mekanik. Mekanik yang ahli dan memberikan pelayanan yang memuaskan akan mendapatkan konsumen yang loyal dan berdampak pada jangka panjang.
  3. Pertumbuhan menunjukkan nilai 0,6 yang berarti kekuatan industri dari sisi pertumbuhan bengkel memiliki optimis.
  4. Kualitas Pelayanan memiliki nilai 0,8 yang berarti kekuatan industri ini mutlak ditunjang oleh kualitas pelayanan yang memadai.
  5. Kapasitas Pelayanan menunjukkan nilai 0,3 yang berarti bahwa kekuatan sektor usaha bengkel ditunjang kapasitas pelayanan yang dapat dilayani.
  6. Biaya per unit menunjukkan nilai 0,1 yang berarti biaya merupakan faktor yang cukup mendukung pada kekuatan industri ini.
  7. Suku cadang menunjukkan nilai 0,8 yang berarti kekuatan suatu bengkel motor ditunjang oleh keberadaan suku cadang yang tersedia pada bengkel tersebut.
  8. Efektifitas promosi menunjukkan nilai 0,1 yang berarti promosi memiliki kekuatan dalam memberi tahu keberadaan bengkel motor pada lingkungan

Analisis SWOT Usaha Bengkel Motor

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal sebagaimana dijelaskan pada :., Pemilihan strategi usaha dapat dilihat dari  tabel dibawah ini :

Tabel. Faktor –faktor Daya Tarik Industri bengkel motor

Daya Tarik Industri

Bobot

Rating(1-5)

Nilai

Ukuran pasar keseluruhan

0,20

3

0,6

Pertumbuhan pasar bengkel motor

0,20

4

0,8

Kebutuhan SDM / Mekanik

0,15

4

0,6

Intensitas persaingan

0,10

2

0,2

Kebutuhan teknologi

0,15

2

0,3

Faktor Inflasi

0,05

2

0,1

Tingkat keuntungan rata-rata

0,10

4

0,4

Dampak Lingkungan

0,05

3

0,15

 

1.00

 

3,15

Sumber : penelitian 

Tabel . Faktor –faktor Kekuatan Industri bengkel motor

Kekuatan Industri

Bobot

Rating(1-5)

Nilai

Pangsa pasar

0,10

3

0,3

Pertumbuhan

0,15

4

0,6

Kualitas pelayanan

0,20

4

0,8

Kapasitas pelayanan

0,10

3

0,3

Suku cadang

0,20

4

0,8

Efektifitas Promosi

0,05

2

0,1

Biaya per unit

0,05

2

0,1

SDM / Mekanik

0,15

5

0,75

 

1.00

 

3,75

Sumber : penelitian 

Kekuatan Industri Motor

Posisi usaha bengkel motor berada pada kekuatan industri menunjukkan pada kolom kuat dan daya tarik pasar menunjukkan pada kolom menengah dimana pada posisi tersebut sebaiknya sektor usaha bengkel berada pada posisi “Membayar dengan Selektif” dengan cara cara yaitu

  1. Investasi dapat dilakukan pada  segmen pasar yang menarik secara besar besaran terutama untuk bengkel motor dengan segmen tertentu yang telah memiliki pasar contohnya bengkel motor keluaran produsen merk Honda, Vespa.
  2. Bengkel motor sebaiknya memnfaatkan dana yang tersedia untuk menangkal persaingan.
  3. Menekankan kemampulabaan bengkel motor dengan meningkatkan produktivitas/ kapasitas pelayanan bengkel motor.

Untuk mendukung keberhasilan strategi “Membayar dengan seletif” maka diperlukan faktor-faktor pendukung sebagai kunci keberhasilan usaha bengkel motor .

Faktor kunci yang menjadi keberhasilan suatu usaha jasa bengkel motor terletak  pada keahlian SDM, khususnya tenaga mekanik yang merupakan ujung tombak dalam berhadapan dengan konsumen yang menentukan apakah suatu usaha bengkel ini akan dipenuhi oleh konsumen atau tidak

Faktor keberhasilan lainnya adalah ketersediaan suku cadang, terutama suku cadang untuk perawatan berkala dan perbaikan kecil yang memiliki tingkat perputaran cukup tinggi.

Selain faktor SDM dan ketersediaan suku cadang, kesesuaian lokasi bengkel motor menjadi faktor kunci, dimana daerah favorit penyebaran usaha bengkel motor adalah yang relatif dekat (dalam radius 1 km atau dalam batasan waktu tempuh tidak lebih dari 60 menit) dengan tempat pasokan suku cadang atau pusat keramaian (misalnya jalur jalur transportasi umum dan daerah perumahan)

Terdapat beberapa alternatif strategi yang telah ditempuh dan telah berhasil ditetapkan di sejumlah bengkel yaitu :

  1. Strategi Harga dan Pelayanan. Bengkel motor menerapkan tarif jasa lebih rendah dengan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, (terutama dalam pelayanan yang diberikan oleh mekanik). Disini bengkel lebih memprioritaskan kepada kapasitas motor yang masuk per unit per hari menjadi lebih banyak.
  2. Strategi Kelengkapan Fasilitas dan Ketersediaan Suku cadang. Dengan menerapkan strategi seperti ini konsumen tidak terlalu sulit untuk mendapatkan suku cadang dan peralatan yang memenuhi  sehingga konsumen menjadi lebih tenang dikarenakan pengerjaan menggunakan peralatan/fasiltas yang memadai.
  3. Strategi “memperbaiki” atau kreatifitas suku cadang yang belum terlalu rusak. Hal ini dilakukan oleh bengkel motor dikarenakan umumnya permintaan konsumen terhadap suku cadang sulit didaptkan atau harga suku cadang yang relatif cukup tinggi.

Peluang Investasi di Usaha Bengkel Motor

Berdasarkan hasil analisis matriks General Electric (GE), pihak investor masih dapat ikut andil untuk membiayai sektor jasa bengkel motor, namun harus melalui pertimbangan dan pemilihan segmen pasar atau jenis jasa layanan secara selektif.

Dari hasil analisis aspek finansial pengusahaan jasa bengkel motor, apabila pihak investor akan menanamkan investasi pada sektor jasa bengkel motor, maka disarankan untuk melakukan investasi (penambahan jumlah layanan bengkel motor) dengan memilih segmen pasar konsumen kelas menengah ke atas dengan jasa layanan secara keseluruhan (dari perawatan sampai suku cadang).

Mengingat sumber permodalan merupakan hal yang sangat penting bagi sektor jasa bengkel motor, maka peluang pihak investor untuk membiayai sektor jasa ini juga dapat dianalisis dari komposisi sumber-sumber permodalan yang selama ini dipakai oleh para pengusaha jasa bengkel motor, sebagaimana dapat dilihat pada gambar  berikut.

Gambar . Komposisi sumber pemodalan bagi sektor jasa bengkel Motor

Komposisi sebagaimana pada gambar 26 memperlihatkan bahwa selama ini sebagian besar pengusaha jasa bengkel motor menggunakan sumber permodalan sendiri (67 persen), sedangkan 20 persen menggunakan modal melalui sewa dan hanya 12 persen yang memanfaatkan pihak investor.

Berdasarkan gambaran tersebut dan hasil wawancara dengan pemilik atau pengusaha jasa bengkel motor diperoleh keterangan bahwa peluang bagi pihak investor untuk membiayai sektor jasa bengkel motor masih sangat terbuka dengan beberapa kondisi syarat sebagai berikut:

  1. Tingkat suku bunga pinjaman yang dikenakan oleh pihak investor tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang dikenakan oleh pihak perbankan dan pemberi leasing.
  2. Prosedur permohonan tidak terlalu berbelit-belit dan waktu persetujuan pinjaman yang tidak terlalu lama.
  3. Bentuk jaminan tidak harus berupa asset tetap, tetapi cukup dengan armada kendaraan itu sendiri.

Tentunya kondisi syarat tersebut direkomendasikan tanpa mengorbankan prosedur standar yang dipakai oleh pihak investor selama ini.

 

 

Kesimpulan Analisa Prospek Usaha Bengkel Motor

Dari hasil kajian industri terhadap sektor industri bengkel motor didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Gambaran umum karakteristik jasa layanan bengkel terbagi atas ruang lingkupnya yaitu bengkel umum dan bengkel khusus. Ditinjau dari hubungan kerjasama dengan produsen automotif terbagi menjadi bengkel resmi dan bengkel tidak resmi, Ditinjau dari segi Jenis Pekerjaan maka bengkel terdiri atas bengkel perawatan dan atau perbaikan . Ditinjau dari skala usaha menurut SK Memperindag no. 551/Men/Kep/1999 maka bengkel termasuk dalam kategori bengkel tipe C.
  2. Wilayah konsentrasi Usaha bengkel motor terkonsentrasi pada jalur jalur transportasi umum *angkot/bus/metro mini, daerah pemukiman, dekat dengan pusat pertokoan/mall, dekat dengan toko penjualan suku cadang.
  3. Sektor jasa bengkel motor diatur dalam keputusan Mentri Perindustrian dan perdagangan Nomor : 551/MPP/Kep/10/1999 mengenai bengkel umum kendaraan bermotor yang terdiri dari sistem mutu bengkel, fasilitas/ peralatan bengkel, mekanik bengkel, manajemen informasi bengkel, dan sedangkan peraturan pelaksanaan sertifikasi klasifikasi bengkel umum kendaraan bermotor.
  4. Pengusahaan atau penyelenggaraan jasa bengkel motor dapat dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha, perseroan terbatas, persekutuan komanditer (CV), koperasi, atau bentuk-bentuk badan hukum yang lain.
  5. Permintaan terhadap jasa bengkel masih cukup besar dibanding dengan penawaran (bengkel) yang ada pada saat ini masih terdapat peluang pasar yang cukup besar selain itu masih didukung oleh pertumbuhan penjualan kendaraan motor yang secara korelasi positif ,pemilik kendaraan motor tentunya akan mendambakan motor yang nyaman , aman dalam berbagai situasi .
  6. Berdasarkan analisis bauran pemasaran, diperoleh hasil untuk masing-masing komponen sebagai berikut :
  • Jenis jasa bengkel motor memiliki layanan yang relatif sama dan umumnya ditujukan pada semua target konsumen.
  • Penentuan harga untuk jasa bengkel motor adalah berorientasi pada persaingan.
  • Lokasi bengkel mendekati jalan-jalan utama dean pusat-pusat keramaian.
  • Promosi lebih banyak menggunakan papan nama, word of mouth, dan media cetak.
  1. Persaingan antar perusahaan jasa bengkel motor tidak begitu ketat dan perusahaan yang mampu bersaing adalah yang memiliki layanan yang berbeda (diferensiasi).
  2. Resiko usaha pada kondisi usaha yang kurang kondusif (misalnya : krismon) menggambarkan bahwa bengkel motor di Jakarta memiliki rentang risiko tertinggi (16,11%), diikuti oleh Surabaya (8,32%) dan Bandung (6,67%), artinya : bengkel motor di Jakarta paling sensitif terhadap fluktuasi kondisi usaha daripada Surabaya atau Bandung.
  3. Resiko pembiayaan usaha ini berkisar 21,12 - 36,07%, dengan panduan maksimum pemberian kredit adalah 28 – 48% dari kebutuhan kredit tetapi dalam struktur modal hutang plus kredit dari pihak Bank tidak lebih dari 36,07%.
  4. Faktor keberhasilan utama dalam pengusahaan jasa bengkel motor adalah aspek manajemen pemasaran dan aspek sumber daya manusia. Kualitas pelayanan yang diberikan seperti prasarana fisik, kehandalan, respon bengkel, perhatian, dan jaminan kualitas mutlak harus diperhatikan.
  5. Pendapatan utama pengusahaan bengkel motor adalah pendapatan atas jasa perawatan ringan, berat, perbaikan mesin dan body, pengecatan, dan pencucian,  serta penjualan suku cadang.
  6. Struktur biaya jasa bengkel motor adalah ;
  • Biaya langsung, seperti Gaji mekanik senior, junior, Air PDAM, Listrik, dan BBM Generator.
  • Biaya overhead, seperti telepon, gaji kepala bengkel, front desk, kasir, kepala gudang, ATK & P3K, pemeliharaan alat, dan pemeliharaan gedung.
  1. Berdasarkan analisis kelayakan finansial untuk pinjaman modal investasi dengan tingkat suku bunga 19%, masa tenggang (grace period) selama 3 bulan dan jangka waktu pengembalian 60 bulan, usaha jasa bengkel motor layak untuk dilakukan.
  2. Berdasarakan analisis sensitivitas diketahui bahwa jasa bengkel motor mampu bertahan terhadap penurunan pendapatan sampai 7,5 persen, kenaikan gaji tenaga kerja tidak lebih dari 28 persen serta kenaikan tarif listrik, air dan harga BBM hingga 400 persen
  3. Menekankan kemampulabaan bengkel motor dengan meningkatkan produktivitas/ kapasitas pelayanan bengkel motor.
  4. Berdasarkan posisi industri pada model GE menunjukkan daya tarik industri menengah (3,15) dan memiliki kekuatan industri tinggi (3,75), dengan rekomendasi strategi “Membayar dengan Selektif”, artinya usaha bengkel motor pada umumnya memiliki kekuatan bisnis yang tinggi, tetapi daya tarik industri sedang, sehingga sesuai dengan prioritas pengembanganya, aspek pemasaran yang harus lebih ditingkatkan.

Rekomendasi Analisa Prospek Usaha Bengkel Motor

Berdasarkan kesimpulan mengenai karakteristik, aspek teknis, potensi pasar, prospek usaha dan analisis kelayakan finansial untuk sektor jasa bengkel motor, maka dapat diberikan rekomendasi mengenai kelayakan pemberian investasi oleh pihak investor sebagai berikut:

  1. Berdasarkan analisis GE, posisi sektor jasa bengkel motor secara umum terletak pada “medium” vs. high” yang menunjukkan bahwa sektor tersebut masih memiliki potensi dikembangkan, jika aspek pemasaran ditingkatkan. Investasi yang dilakukan harus selektif.
  2. Usaha Bengkel motor berlokasi di daerah yang memiliki 3 rute transportasi umum, derah perumahan, akan melakukan ekspansi usaha  dalam pembukaan cabang baru.