PustakaDunia.com

Usaha Budidaya Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Usaha Budidaya Jamur Merang (Volvariella volvaceae) - Beberapa jenis jamur sudah cukup populer di masyarakat sebagai bahan makanan. Salah satu jenis jamur yang sangat di sukai yaitu jamur merang. Jamur ini memiliki kekhasan dalam tekstur yang kenyal dan memiliki rasa yang lezat.

Tak hanya rasa jamur merang juga unggul dalam hal kandungan giji yang dimilikinya. Dari mulai protein hingga mineral terkandung dalam jamur. Tentu hal ini menjadikan jamur merang memiliki nilai plus bagi para pencinta dan penikmat jamur.

Karakter jamur ini yaitu jamur merang sangat mudah di budidayakan dan di kembangkan di darah beriklim tropis seperti iklim negara kita yaitu Indonesia. Apalagii di dukung dengan tingkat kelembabab udara yang tinggi membuat Jamur merang dapat tumbuh subur di Indonesia.

Melihat berbagai manfaat dan dukungan alam terhadap usaha budidaya jamur merang maka kami sampaikan cara usaha budidaya jamur merang yang bisa anda ikuti:

Budidaya Jamur Merang

Jamur merang atau yang di kenal dalam bahasa latin Volvariella volvacea merupakan salah satu jemis jamur yang cukup populer di pergunakan sebagai bahan pakan.

Khususnya masyarakat di belahan benua Asia, Jamur merang telah lama dilakukan usaha budidaya. Jamur merang merupakan salah satu sumber pangan yang sangat kaya kandungan protein dan vitamin yang tinggi namun memiliki sifat yang mudah di budidayakan dan minim hama penggangu.

Cara berkembang biak jamur merang yaitu dengan cara aseksual dan sekdual, berspora. Jamur merang merupakan tanaman yang memiliki inti sel dan jamur ini tidak memiliki klorofil seperti yang terdapat pada tumbuhan. Media yang digunakan dalam proses budidaya jamur merang yaitu media jerami (merang).

Jamur ini memiliki ciri berupa tudung jamur yang memiliki ukuran diameter tudung antar 5 hingga 14 cm. Bentuk secara fisik seperti telur yang bulat, agak cempung dan tampak terlihat rata pada jamur yang sudah tua.

Warna jamur ini coklat keabu-abuan, kadang juga di sertai, dengan garis-garis. Jamur merang memiliki bilah yang relatif rapat dan lebar. Jamur ini berwara putih ketika di usia jamur masih muda dan akan berubah menjadi merah jambu atau pink saat spora jamur ini mencapai usai dewasa. Memiliki bagian tangkai yang berukuran 3 hingga 8 cm panjangnya, dan dengan ukuran diameter 5 hingga 9 mm, berbentuk gemuk pada bagian dasar tangkai, bewarna putih dan licin.

Cadar yang terdapat di jamur merang umumnya berupa membran dengan bentuk volvo dan warna coklat kotor ataupun putih kekuningan nampak seperti mangkuk tebal dan kadang kali jamur ini bercuping. Jamur merang akan memproduksi basidiosprosa dan basidia dengan warna merah muda hingga merah. Dari Basidiospora akan mulai membentuk hifa dan akan berkecambah.

Dari kumpulan hifa ini mulai membentuk koloni yang berupa pin head atau gumpalan kecil. Atau primordial sendiri membentuk sebuah tubuh kecil atau small button yang akan tumbuh menjadi bentuk kancing atau button hingga pada stadium akhir berkembang menjadi satium telur atau egg. Pada saat bentuk seperti inilah jamur merang itu di panen. 

Pada habitat asalnya, jamur merang akan sering dijumpai di dalam koloni atau bersifat berkelompok seperti dalam Cara Budidaya Jamur Tiram. Jamur merang mudah di temui di jerami padi, pada tandan kosong kelapa sawit,  serbuk gergaji maupun sisa ampas proses pembuatan sagu.

Seperti yang di jelaskan di atas bahwa jamur merang sangat kaya akan kandungan gizi, yaitu karbohidrat bebas N atau N face carbo, protein kasar, rendah lemak, serat kasar dan merupakan sumber mineral maupun vitamin yang baik. Jamur merang merupakan bahan pangan anti kolesterol, kaya akan protein, mengandung antibiotik yang bagus untuk atasi anemia dan memiliki kandungan eritadenin yang bagus untuk penawar racun.

Pembuatan Kumbung (Rumah Jamur Merang)

Penentuan Lokasi Rumah Jamur Merang :

dalam penentuan lokasi guna pembangunan rumah jamur merang dengan memperhatikan hal - hal sebagai berikut:
  1. Sumber jerami
  2. Sumber air
  3. Jalan 

Persyaratan Kumbung (Rumah Jamur Merang) :

  • Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
  • Dinding luar menggunakan sterofoam.
  • Kumbung lebih baik ditempat

Gambar 1. Sketsa Kumbung Jamur Merang 

 Perbedaan kumbung (Rumah Jamur Merang) :

  • Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
  • Kumbung atas datar    : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

Media Tumbuh Jamur Merang

  1. Jerami
  2. Kapur CaCO3
  3. Dedak
  4. Limbah kapas 
Kandungan dalam Jerami

Jerami mengandung :

  • Lignin
  • Selulosa
  • Silicca
Alternatif jerami   :
  • Alang-alang
  • Eceng gondok
  • Batang jagung
  • Kelaras pisang
 Alternatif limbah kapas :
  • Hampas sagu
  • Hampas tahu
  • Hampas tempe
  • Hampas kapuk 

Pembuatan Kompos

  1. Lapisan atas               : kompos kapas
  2. Lapisan bawah           : kompos jerami  

   Memasukkan Kompos

  1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
  2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
  3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
  4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C. 

Pasteurisasi / Steam

  1. Lantai kumbung dibersihkan.
  2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
  3. Semua ruang tertutup.
  4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
  5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
  6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.

Catatan :   - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.
                 - bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.

Penanaman Bibit

  • pH diusahakan mencapai 7 / netral.
  • Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
  • Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
  • Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
  • Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
  • Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
  • Hari I      : penanaman dilakukan sore hari.
  • Hari II      : pertumbuhan miselium diperhatikan.
  • Hari III     : -  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.

                          -  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
                          -  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00

  • Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
  • Hari V     : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
  • Hari VI     : jendela di buka 30 °.
  • Hari VII    : jendela di buka 45°.
  • Hari VIII   : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
  • Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai. 

Pemeliharaan Media

  1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. 
  • untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
  1. Temperatur ruangan 34-36°C.
  2. Temperatur media 34- 38°C.
  3. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,

Panen Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Ciri jamur siap tanam :
  • Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
  • Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
Cara panen jamur :
  • Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
  • Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
  • Media tidak boleh terangkat.
Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
  • Pasteurisasi tidak matang
  • Dedak tidak matang
Penyebab jamur pecah :
  • Suhu terlalu tinggi
  • Terlambat waktu panen.